Tuesday 27 October 2015

Pendahuluan

Upacara Sedekah Bumi Desa Candirejo

Upacara Sedekah Bumi merupakan salah satu upacara adat berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam. Upacara ini biasanya ditandai dengan pesta rakyat yang diadakan di balai desa atau di lahan pertanian maupun tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat. Upacara ini sudah berlangsung turun termurun dari nenek moyang kita, dan berkembang di Pulau Jawa, terutama di wilayah yang kuat akan budaya agraris.

Definisi

Upacara Sedekah Bumi
Sedekah Bumi adalah salah satu upacara tradisional untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Upacara ini masih banyak kita jumpai pada masyarakat di daerah pedesaan, yang kehidupannya ditopang dari sektor pertanian. Upacara Sedekah Bumi ini menjadi sarana ucapan terima kasih warga setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang diberikan. Seluruh penduduk berkumpul dengan penuh suka cita untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka melalui berbagai kegiatan ritual keagamaan dan pesta rakyat. Bagi masyarakat Jawa khususnya para kaum petani, tradisi sedekah bumi bukan sekedar rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan. Akan tetapi, tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang mendalam. Selain mengajarkan rasa syukur, tradisi sedekah bumi juga mengajarkan pada kita bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam semesta.

Karateristik

Bercocok Tanam
Pada tradisi Sedekah Bumi, hampir seluruh elemen masyarakat yang ada di dalamnya terlibat dalam merayakan Sedekah Bumi. Prosesi dimulai dari para tetua adat daerah, para petani hingga warga biasa juga ikut merayakan ritual tersebut. Seluruh elemen masyarakat tumpah ruah berkumpul di suatu tempat untuk merayakan upaca. Ratusan warga berkumpul untuk bersama-sama menikmati nasi dan lauk-pauk yang mereka siapkan. Ciri khas yang paling menonjol dari pelaksanaan ritual Sedekah Bumi adalah adanya ritual keagamaan yang dipimpin oleh pemuka agama setempat dan adanya pesta rakyat yang diikuti oleh seluruh anggota masyarakat. Yang menarik dari ritual Sedekah Bumi ini adalah adanya seserahan yang disumbangkan oleh setiap warga. Sebagai salah satu ucapan terima kasih warga kepada Sang Pencipta, setiap warga akan menyumbangkan beberapa hasil bumi yang mereka dapatkan dalam setahun untuk disumbangkan pada acara Sedekah Bumi. Seluruh seserahan yang dikumpulkan pada akhirnya juga akan dinikmati bersama oleh seluruh warga desa.

Prosesi


Upacara Sedekah Bumi diselenggarakan menjelang musim tanam dan pada akhir musim tanam. Upacara Sedekah Bumi diselenggarakan di sawah demplot yaitu sawah percontohan milik perorangan yang dikelola secara bersama-sama.Tidak semua desa memiliki sawah demplot. Apabila di suatu desa yang akan menyelenggarakan upacara Sedekah Bumi tidak memiliki sawah demplot, maka upacara Sedekah Bumi diselenggarakan di sawah yang letaknya strategis misalnya di pinggir jalan, di sawah yang pematangnya luas, atau sawah dengan hasil panen yang baik. Tempat lain yang digunakan adalah pendopo desa yaitu tempat dilaksanakannya keramaian berupa pertunjukan wayang kulit purwa. Pertunjukan wayang kulit purwa ini sebagai isyarat atau pengumuman kalau sudah waktunya para petani bersiap-siap untuk mengerjakan sawahnya masing-masing. Kali ini, kita akan mempelajari upacara sedekah Bumi yang dilaksanakan di Dusun Kerekan Desa Candirejo. Setelah masyarakat berkumpul, prosesi dimulai dari satu tempat yang sudah ditentukan. Dipimpin oleh pemuka agama, mereka berjalan beriringan menuju puncak Gunung Menoreh tempat dimana acara puncak prosesi sedekah bumi akan dilaksanakan.

Prosesi

Sedekah Bumi Desa Candirejo
Puncak prosesi ini dilaksanakan tepat di depan dua pohon yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Di depan dua pohon ini dilakukan ritual keagamaan yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.
Tempat yang biasa menjadi pusat dari Ritual Sedekah Bumi adalah tempat-tempat sakral dan pendopo desa. Biasanya setelah melakukan doa di di tempat-tempat yang dianggap sakral oleh penduduk desa maka selanjutnya seluruh penduduk desa secara bersama dan berbondong-bondong akan menuju pendopo desa atau atau alun-alun desa untuk merayakan pesta rakyat yang sudah direncanakan. Seluruh warga berkumpul untuk menikmati acara pesta rakyat sambil menikmati sesaji yang telah mereka bawa dan kumpulkan sebelumnya.

Prosesi

Upacara adat Sedekah Bumi yang dilaksanakan pada desa Candirejo sendiri dibuka dengan acara Srakalan, pembacaan kidung yang dilakukan oleh pemuka adat. Kemudian acara berikutnya adalah ritual pembacaan doa yang dilakukan di depan dua pohon yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat sebagai simbol bahwa mereka mencintai tanah sebagai tempat kehidupan sekaligus juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta yang telah menganugerahkan tanah yang subur. menjelang siang, acara dilanjutkan dengan arak-arakan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Arak-arakan ini sendiri berfungsi sebagai ajang pesta rakyat di mana segala lapisan masyarakat ikut berpartisipasi dengan berbagai pertunjukan kesenian yang beragam. Dan seperti lazimnya sebuah pesta rakyat, maka segala jenis pertunjukan kesenian ditampilkan di sini oleh rakyat dan untuk rakyat. Kemudian, pada pagi berikutnya barulah dilaksanakan upacara ruwatan sebagai acara inti sekaligus juga sebagai penutup dari seluruh rangkaian upacara Sedekah Bumi.

Prosesi

Penjelasan Tokoh Adat Desa Ngadirejo
Latar belakang diselenggarakannya upacara Sedekah Bumi antara lain adalah, ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan para petani agar hasil tani pada masa tanam yang akan datang dapat mendapatkan panen yang lebih baik. Ritual sedekah bumi yang sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat Jawa ini merupakan salah satu jalan dan sebagai simbol penghormatan manusia terhadap tanah yang menjadi sumber kehidupan. Menurut cerita dari para nenek moyang orang Jawa dahulu, tanah itu merupakan pahlawan yang sangat besar bagi kehidupan manusia di muka bumi. Maka dari itu tanah harus diberi penghargaan yang layak dan besar. Ritual sedekah bumi inilah yang menurut mereka sebagai salah satu simbol yang paling dominan bagi masyarakat Jawa khususnya para petani untuk menunjukan rasa cinta kasih sayang dan sebagai penghargaan manusia atas bumi yang telah memberi kehidupan bagi manusia. Sehingga dengan begitu maka tanah yang dipijak tidak akan pernah marah seperti tanah longsor dan banjir dan bisa bersahabat bersandingan dengan masyarakat yang menempatinya.

Penutup

Sikap yang perlu ditanamkan pada generasi muda terhadap nilai budaya tersebut
Sebagai generasi yang mewarisi kebudayaan ini, kita hendaknya melestarikan tradisi luhur ini. Tradisi sedekah bumi menyimpan nilai moral antara lain rasa syukur, hidup harmoni dengan alam dan kebanggan terhadap budaya bangsa. Sebagai generasi penerus hendaknya kita terus memelihara keberadaan tradisi Sedekah Bumi agar kebudayaan ini tetap terlestarikan keberadaannya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan kepercayaan masing-masing

Penutup

Kepustakaan Gambar :
http://afif1.files.wordpress.com/2014/03/sedekah-bumi.jpg
Images.detik.com/customthumb/2013/07/02/img_20120702072739_4ff0eafb05a1e.jpg?w=600 Danauranaublog.files.wordpress.com/2014/03/5341549916_e97cfeb898.jpg?w=800

Kepustakaan Video :
Video Kebudayaan Pustekom

Kepustakaan Materi :
http://nihayachedta.blogspot.com/
http://giatmenulis.wordpress.com/hasil-penelitian-2/upacara-sedekah-bumi/
Video Kebudayaan Pustekom

No comments:

Post a Comment